Langsung ke konten utama

Static Routing


Yang namanya Router tentu di berfungsi untuk menghubungkan 2 atau lebih jaringan yang berbeda satu sama lain serta memilihkan jalur terbaik yang akan di lalui oleh si kurir(Protokol TCP/IP). Untuk bisa melakukan hal tersebut router akan melihat informasi yang terdapat didalam table Routing yang telah dibuat. Informasi serperti Destination Address(alamat Tujuan) serta gateway(Pintu Keluar) yang dibutuhkan si kurir tersedia di dalam tabel Routing.


Kemudian yang jadi pertanyaannya, sekarang bagaimana cara membuat tabel routing tersebut? Sehingga nantinya bisa digunkan oleh Router dalam melakukan tugasnya! Well, secara umum terdapat 2 cara yang bisa di gunakan yaitu dengan cara Static Routing dan dengan cara Dynamic Routing. Static Routing adalah cara yang paling mudah dan sederhana dalam membentuk sebuah table routing. Anda hanya perlu memasukan entry-entry yang di butuhkan kedalam table routing secara langsung. Namun beda halnya dengan Dynamic Routing yang akan membuat Anda berususan dengan berbagai protokol routing dari yang sederhana seperti RIP sampai yang rumit seperti OSPF yang bahkan terasa begitu rumit untuk dipahami, namun dengan menguasainya maka akan memudahkan Anda dalam menerapkan routing pada jaringan  yang lebih kompleks.

Sesuai dengan judul, maka artikel kali ini akan membahas mengenai Static Routing saja. Penulis akan mengajarkan bagaimana cara mengkonfigurasikan Static routing pada sebuah router. Dan router yang dipilih kali ini adalah Router Mikrotik. Tidak ada alasan kusus kenapa Router ini yang penulis pilih, kebetulan saat saya menulis artikel ini saya belum memiliki router Cisco maupun IOS-nya. Jika Anda tidak tahu, CISCO merupakan router yang sangat terkenal didunia(karena kualitasnya dan harganya yang mahal tentu  saja!).


Untuk berlatih Anda bisa mendownload file ISO Mikrotik pada situsnya kemudian menginstallnya kedalam mesin virtual dengan menggunakan virtualbox! Sedangkan skema yang jaringan yang akan di jadikan studi kasus kali ini akan nampak seperti berikut :



saya berasumsi bahwa Anda telah mengetahui cara melakukan konfigurasi IP Address pada router Mikrotik sehingga tampak seperti gambar di atas. Jadi saya tidak perlu lagi menuliskan caranya. selanjutnya kita akan melihat keadaan table routing pada kedua router sebelum di tambahkan entry-nya dendan static routing.


[admin@R1] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static,
r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
#            DST-ADDRESS       PREF-SRC       GATEWAY     DISTANCE
0 ADC  10.10.10.0/30            10.10.10.1          ether1             0
1 ADC  172.168.50.0/24        172.168.50.1      etehr2             0


[admin@R2] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static,
r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
#            DST-ADDRESS       PREF-SRC       GATEWAY     DISTANCE
0 ADC  10.10.10.0/30            10.10.10.1         ether1              0
1 ADC  192.168.50.0/24        172.168.50.1     etehr2              0


Anda bisa melihat bahwa Router R1 belum bisa mencapai network 192.168.50.0/24, begitu juga Router R2 yang tidak mengetahui cara mencapai network 172.168.50.0/24. Untuk itu Static Routing perlu dilakukan! Disini kita perlu meng-entry DST-ADDRESS dan GATEWAY saja pada table routing miliki R1 dan R2. Berikut perintahnya.


[admin@R1] > ip route add dst-address=192.168.50.0/24 gateway=10.10.10.2

[admin@R2] > ip route add dst-address=172.168.50.0/24 gateway=10.10.10.1


Untuk memastikannya Anda bisa melihat table routing-nya sekali lagi, dan akan nampak bahwa tabel tersebut akan memiliki entry baru yang nampak seperti berikut :


[admin@R1] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static,
r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
#           DST-ADDRESS       PREF-SRC       GATEWAY     DISTANCE
0 ADC  10.10.10.0/30          10.10.10.1     ether1                   0
1 ADC  172.168.50.0/24      172.168.50.1   ether2                 0
2 A S    192.168.50.0/24                                                         1


[admin@R2] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static,
r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme, B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
#           DST-ADDRESS       PREF-SRC       GATEWAY     DISTANCE
0 ADC  10.10.10.0/30          10.10.10.1          ether1               0
1 ADC  192.168.50.0/24      192.168.50.1      ether2               0
2 A  S   172.168.50.0/24                                                          1




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghapus Transaksi Pada Accurate

          Anda dan Saya adalah manusia biasa, jika Anda adalah orang yang normal tentu Anda pernah melakukan kesalahan, misal kesalahan penginputan transaksi-transaksi pada Sistem Accounting macam Accurate, jika tidak! maka status Anda sebagai seorang manusia haruslah di pertanyakanan! Namun, tentu saja Pak Bos/Ibu Bos tidak akan perduli dengan alasan apapun yang Anda gunakan untuk menjelaskan penyebab atas kesalahan tersebut, yang penting "Laporan tahun ini menunjukan bahwa perusahaan memperoleh Laba".

Melihat History Akun Pada Accurate

          History Account merupakan kemampuan Software Accounting Accurate yang dapat di gunakan untuk melihat Riwayat suatu Akun berdasarkan transaksi yang telah di input. Misal pada akun penjualan, jika anda menginputkan beberapa transaksi penjualan dengan tanggal yang berbeda. Maka dengan Bantuan History, anda dapat melihat jelas semua transaksi yang berkaitan atau berefek perubahan pada akun penjualan tersebut.

Rigidbody Pada Unity 3D

     Rigidbody adalah sebuah fitur pada Unity 3D yang mampu memberikan efek gravitasi pada suata objek.    Sebagai contoh sebuah bola yang di letakan pada kordinat Y yang lebih tinggi dari objek Terain, maka dengan rigibody ini bola akan jatuh menimpa train.